Rabu, 18 Mei 2011

Intrik Persahabatan Ala Backpacker di Film "Dear Galileo"




Semua orang pasti punya impian pergi ke luar kota. Nggak tua ataupun muda pasti selalu pengan mengunjungi tempat impian mereka. Bahkan sekarang ada cara paling murah (tapi banyak menyiksanya) yaitu Backpacking. Orang yang melakukannya biasa disebut backpacking. Seru nggak sih? Pasti seru.

Seperti film produksi Thailand, "Dear Galileo", film ini menceritakan tentang dua orang cewek yang berkelana keliling Eropa untuk berpetualang dengan cara backpacking. Ceritanya Noon dan Cherry, dua sahabat yang mempunyai masalah masing-masing ingin melepas kegalauan mereka dengan cara mengunjungi Eropa. Cherry kena skors di sekolahannya selama setahun hanya karena memalsu tanda tangan gurunya. Sedangkan Noon ingin sekali melupakan mantan pacarnya yang bernama Tum. Mereka melakukan perjalanan yang nekad, uang pas-pasan, bekerja sebagai pelayan restoran yang harus menghindar dari petugas imigrasi (karena nggak boleh bekerja kalau visa nya bukan visa pekerja).

Selama berbulan-bulan mereka sempat bertengkar karena tiket pulang Cherry dijual untuk biaya tambahan. Noon yang marah besar akhirnya mencari kegiatan lain di luar dan bertemu cowok Thailand yang tinggal di Paris bernama Supit. Layaknya film drama, akhirnya mereka saling jatuh cinta. Setelah Noon dan Cherry baikan (gara-gara Noon jatuh sakit) kedua sahabat ini akhirnya bersatu lagi melanjutkan petualangan mereka di Eropa.

Di film ini menurut gue cukup adil menggambarkan keadaan backpacker. Kadang-kadang kita berpikir, seru kali ya kalau keliling dunia dengan budget minim dan cuma bermodalkan tas ransel. Memang tampaknya seru, tapi di film ini menunjukkan bagaimana nggak enaknya jadi backpacker. Salah satunya, menyambung hidup menjadi pekerja ilegal di restoran, gaji yang harus dipotong membayar sewa padahal gaji juga nggak seberapa, dan juga keadaan yang nggak enak lainnya.

So far, cerita film ini kuat, nggak cuma menggambarkan persahabatan aja tapi juga menggambarkan kalau kita nggak boleh egois dan punya tujuan hidup. Apa yang kita cari dan apa yang kita mau, sekaligus pentingnya menjaga emosi. This is very recommended movie.

Tidak ada komentar: