Senin, 01 September 2008

An American Crime : Potret Kekejaman Gertrude Baniszewski

Waktu selesai fitness di hotel Horison Semarang, gue pengen banget beli DVD di Plaza Simpang Lima kebetulan sebelahan sama hotel Horison. Berhubung gue bosan sama hiburan di rumah, jadinya gue pengen banget punya tontonan baru. Yup, hasilnya gue dapat 3 DVD judulnya An American Crime, The Missing (film produksi Hongkong), dan The Tattooist.

Jujur, gue udah langsung tertarik buat beli film An American Crime, karena film produksi tahun 2007 ini yang main Ellen Page (gue nge-fans sama aktris cute ini), selain itu gue baca di salah satu majalah film langganan gue, film ini diangkat dari buku yang berdasarkan kisah nyata kasus, “Baniszweski V. The State of Indiana”, yang sempat bikin warga Amerika shock di tahun 1965.

Cerita film ini dimulai dari narasi cewek berusia 16 tahun bernama Sylvia Likens (Ellen Page) yang hidup nomaden karena orang tuanya selalu bikin karnaval dari satu kota ke kota lainnya. Sampai akhirnya orang tuanya menitipkan Sylvia dan adiknya, Jennie, di rumah seorang ibu dengan 7 anak, Gertrude Baniszewski (Catherine Keener). Awalnya kehidupan dua kakak beradik ini berjalan biasa-biasa aja, malahan Sylvia bersahabat sama salah satu anaknya Gertrude yang paling tua, Paula. Tapi sebulan kemudian, Sylvia nggak bisa merasakan kehidupan normal lagi. Awalnya, Gertrude menghukum Sylvia dan Jennie karena cek pembayaran dari orangtua dua kakak beradik ini telat datang. Memang sih, Gertrude seorang single mother yang serba kekurangan. Tapi, cuma masalah itu dia nggak berhak dong buat menghukum anak orang. Itu belum seberapa, waktu Paula nggak terima karena Sylvia keceplosan bilang kalau Paula hamil di depan pacar Paula yang udah ber-istri. Mulailah Paula ngadu ke ibunya kalau Sylvia berkata bohong di depan teman-teman Paula kalau Paula itu pelacur. Merasa nggak terima anaknya dibilang pelacur, Gertrude menghukum Sylvia dengan kasar di depan anak-anak mereka. Adiknya Jennie nggak bisa berbuat apa-apa karena takut (maklum Jennie punya penyakit polio nggak mungkin bisa melawan). Kehidupan Sylvia nggak seindah dulu lagi, dia selalu menerima siksaan mulai dari disulut api rokok, nggak dikasih makan, dikurung di basement, sampai dikasih minum dengan porsi yang sedikit banget. Yang paling bikin jengkel, Johnny yang merupakan anak paling kecil keluarga Baniszewski, ikut-ikutan menyiksa dan mengajak semua kakaknya menyiksa. Yang super duper parah waktu Johnny ngajakin semua teman-teman Sylvia buat menyiksa Sylvia. Waktu lihat adegan ini sumpah rasanya pengen gue siksa tuh anak kecil, parah banget. Setelah penyiksaan berakhir, Sylvia berhasil keluar dari rumah itu dan bertemu orang tuanya, dan dibantu sama mereka Sylvia balik ke rumah Gertude buat menyelamatkan Jennie. Ini nih yang gue sampai kaget, ternyata Sylvia yang balik ke rumah itu adalah roh. Tubuh Sylvia udah terbujur kaku di lantai, dan anak-anaknya panik. Tapi si Gertrude pede bilang kalau Sylvia pura-pura mati. (Ada juga ya orang kejam kayak gitu)

Kasus yang menghebohkan ini dikasuskan di pengadilan selama 24 hari dengan saksi-saksi dari keluarga Baniszewski dan orang-orang yang ikut menyiksa Sylvia. Gertrude dinyatakan bersalah dan dihukum selama 20 tahun kurungan penjara. Nggak Cuma Gertrude aja, semua anak-anaknya juga dinyatakan bersalah dengan hukuman paling berat menurut usia mereka masing-masing. Elo bisa lihat foto asli Sylvia Likens sama Gertrude.

Akting Ellen Page di film ini keren banget, dia menjiwai banget sebagai cewek yang harus disiksa sampai meninggal. Catherine Keener yang berperan sebagai Gertrude juga bagus, dia berhasil memerankan karakter ibu 7 anak yang kejam even dari mukanya melas karena dia seorang single mother yang serba kekurangan (gue juga pertamanya merasa kasihan sama karakter Gertrude).

Well, kita memang nggak tahu sama personality orang yang menurut kita kasihan atau melas. Apalagi kalau baru kenal, makanya elo semua jangan langsung mempercayakan segala sesuatu even cuma curhat atau berbentuk barang sama orang yang baru kita kenal. And one thing, jangan sekali-kali menitipkan adik kecil elo sama orang yang baru elo kenal waktu elo pergi dengan kondisi keluarga elo keluar kota. Karena kita nggak tahu siapa orang baru itu sebenarnya. Be safety for yourselves everyone.